Sepasang sepatu tak serasi mengajarkan bahwa cinta tak selalu hadir dalam kesempurnaan, tapi dalam ketulusan yang diam-diam menetap di hati
Kisah haru Emak dan kerinduannya ke Tanah Suci menggugah empati, menjadi refleksi spiritual saat musim haji tiba.
“Di antara riuhnya stasiun sore itu, takdir mempertemukan Raka dan Aurel. Satu keputusan di detik terakhir mengubah segalanya. Apakah ini hanya kebetu
Pada suatu pagi, setelah beberapa bulan berkenalan, Ardan dan Laila akhirnya duduk bersama di kursi yang sama, berbicara tentang impian mereka.
Di bawah langit Jakarta yang terang, Aksa menatap ke kejauhan. Kota ini, dengan segala kerumitannya, telah memberinya pelajaran berharga.
Tahun demi tahun berlalu dan aku mencoba untuk bisa menerima kenyataan bahwa Tuhan pasti punya rencana Indah kedepannya entah sampai kapan.
Pada akhirnya, setelah melewati berbagai tantangan, Anna berhasil menjadi psikiater. Meskipun ia awalnya ingin menjadi psikolog,
Apapun kan kubeli kalau masih sanggup. Tapi soal sepatu? Ah, dilema aku jadinya. ejujurnya bagai disambar petir saat mendengar permintaan itu
Air liur menetes di dagu, kemudian meluncurkan diri meresap pada celah pori kain lembut. Ia susah payah berusaha berdiri menyeimbangkan tubuhnya.
Cerpen Salahkah Jika Ku Freelance mengajarkan kita untuk mensyukuri sebuah pekerjaan
Pada jam makan siang seperti ini biasanya sudah ada 10-20 botol yang laris di kawasan ini
Cerpen tentang kisah haru menjelang Hari Raya Idul Fitri. Seperti apa? Sila baca cerpen ini sampai tuntas.
Cerpen : kamu bisa. Kisah seorang anak yang meraih juara karena support orang tua.
Gilang dan kisah perjuangannya yang berhasil mewujudkan mimpinya
Konon, di sebuah desa, hiduplah seorang petani beserta dengan istrinya. Mereka hidup begitu sederhana.
Hijau sejauh mata memandang. Pada hamparan lahan berselimut padi, berbaris apik di kaki bukit. Para petani mengayunkan langkah pulang di sore hari.
Pak Wigar tak tahu pasti sudah berapa ratus pohon kelapa ia panjat. Otot-ototnya terus ia paksa dan keringatnya terus ia coba peras demi menafkahi kel
"Bapak mau apa? Dia harus ditertibkan, Pak. Sampah masyarakat!"
"Kau dapat berapa?” Bocah berkepala pelontos itu merogoh dan mengeluarkan sebuah plastik dari dalam saku celananya. Menghitung satu per satu uang rece