Â
Sebelum aku pesan
Kau sudah menyediakan lebih awal
Sebelum aku memahamiÂ
Kau sudah mengetahui lebih awal
Ada ramai
Tetapi sepi berteriak lebih kencangÂ
Raga yang kuat
Tidak.. ia tidak kuat berdiri, ia rapuh oleh waktu yang tergerus oleh angin yang melukis wajahnya sendiriÂ
Di lengan menuju malam
Di dalam bis kota
Aku bersua dengan raga masa lalu
Fase yang berbeda, dimensi ruang yang tampak tidak menyatu seperti dahuluÂ
Perihal udara yang mencekat ruang temuÂ
Kala itu, kita tersuguh oleh waktu yang menyempatkan kita kembali bersua
Tergelak
Lalu terdiam mematung
"Temani aku, sampai akhir perhentian bis kota ini ya.." tuturnya
"Baik, ini waktu yang tepat bertemu. Aku akan menjadi penemanmu sampai dinginnya malam tak dapat lagi mengenali kita.." ujarku meyakinkanÂ
Di bis kotaÂ
Ramai oleh tiap raga
Tetapi banyak celah kosongÂ
Sepi tak dapat menepi
Di bis kotaÂ
Datangnya titik temuÂ
Dan, perginya langkah kaki lain
Dan menemukan langkah kaki lain,
Langkah kaki yang kemarin mengisi celah kosongÂ
Tergantikan dengan sebuah genggaman eratÂ
Kala, tuturnya menemani langkah
Tiap waktu...Â
Berlari terlalu cepat
Menunggu terlalu lamaÂ
Berhenti sebelumÂ
Bertemu sesudahnyaÂ
Kita,sampai berjumpa lagi...Â
Di sebelas waktu lain
Di titik temu yang siap berdiri kembaliÂ
Sebelas ataupun lainnya, menunggu tepat...Â
Sebelas kosong dua, ia menciptakan ruang sendiri kesekian kalinya
Menatapnya lekat, kala melukis senyum diudara saja
Di pagi, kala mentari menyapa
Ia lupa untuk menyapa ruangnya
Kita, sampai berjumpa lagi...Â
Untuk kesekian kali, kau menciptakan ruang
Kau lupa, tetapi aku tidakÂ
Kita, sampai berjumpa lagi di dimensi ruang yang bisa kita ajak berkelana dan bergurau kembali...Â
Hai sebelas , hai kamu yang lagi baca . Btw ini spesial update hari ini hehehe. Oh iya, setelah lama hiatus aku kembali, hehe walaupun tidak sering karena aku sedang fokus new project.  Coming soon, doakan ya hehe  .
Ganbate gais! Kita masih harus tetap berjuang menjalani hari-hari, walaupun ada beberapa hal yang buat kita sedih jangan khawatir yaa, sebab gadah dan tongkatNya yang selalu menuntun kita ke air sungai yang tenang