Pesisir (connector dots) adalah ekor naga---bergerak luwes, menyesuaikan arah, menjalin hubungan dengan dunia luar.
Indonesia tidak boleh hanya menjadi agraris tertutup seperti Mataram, juga tidak boleh hanya maritim terbuka seperti Demak. Keduanya harus bersenyawa.
---
Jalan Menuju Sustainer-Connector Nation
Membangun ini tidak sekadar urusan teknis, tetapi peradaban. Ada tiga tahapan besar:
1. Merancang ekologi nasional: membangun sistem kota-kota dengan peran jelas, tidak semua berlomba jadi Jakarta kedua.
2. Menguatkan kedaulatan domestik: memastikan pangan, energi, dan teknologi dasar dikuasai oleh bangsa sendiri.
3. Menyebarkan jala konektivitas: setiap connector dot menjadi simpul dalam jaringan dagang, ilmu, dan diplomasi yang mengikat dunia pada Indonesia.
Hasil akhirnya: sebuah negara yang tidak hanya bertahan, tetapi juga menopang dunia. Sebuah bangsa yang sustain dari pedalaman dan connect dari pesisir.
Konsep ini sebenarnya sudah mengarah ke blueprint abad ke-21 untuk Indonesia: bukan hanya ibu kota di pedalaman, tetapi arsitektur nasional dengan satu sustainer city dan banyak connector dots. Dari sinilah Indonesia bisa naik kelas dari sekadar welfare state menuju sustainer-connector nation.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI