Namun, connector dots hanya berguna bila sustainer city memastikan kemandirian dalam kebutuhan dasar. Tidak ada gunanya punya pelabuhan kosmopolitan bila rakyat lapar, listrik padam, atau internet terputus. Maka, agenda kemandirian harus dibangun bertahap:
1. Pangan: sawah, ladang, dan lumbung pangan modern yang terdistribusi merata di tiap pulau.
2. Sandang: industri tekstil berbasis lokal, bukan hanya impor.
3. Papan: perumahan berbasis bahan bangunan domestik (kayu, bambu, baja, semen, kaca).
4. Air, listrik, gas, internet: setiap rumah tangga harus bisa menikmati pasokan stabil tanpa tergantung impor teknologi atau sumber daya.
5. Manufaktur: kendaraan, mesin, peralatan rumah tangga, hingga alat berat harus diproduksi dengan basis lokal.
Dengan begitu, bangsa tidak menjadi pasar belaka, tetapi produsen berdaulat. Sustainer city menjaga fondasi ini, sementara connector dots membuka pintu distribusi ke dunia.
---
Filosofi Dua Arah
Di sini kita bisa melihat filosofi:
Pedalaman (sustainer city) adalah inti---menjaga kehidupan bangsa dari dalam, memastikan akar tidak tercabut.