Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Narasi Batinmu Menentukan Jalan Hidupmu

16 Juli 2025   17:27 Diperbarui: 16 Juli 2025   18:53 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Pexels from Pixabay 

Dalam neurosains, ini bukan puisi---ini fakta. Otak memiliki kemampuan yang disebut neuroplasticity, yaitu kemampuan untuk membentuk ulang koneksi saraf berdasarkan pikiran, pengalaman, dan... ya, cerita yang kita ulang-ulang.

Kalau kamu sering berkata dalam hati: "Aku nggak bisa," "Semua salah," "Aku ditakdirkan gagal"---maka otak akan memperkuat jalur saraf yang membuatmu makin cepat percaya bahwa itu benar. Seperti jalan setapak yang makin jelas karena sering dilewati.

Dan otak itu hemat energi. Begitu ada jalur cerita yang dominan, ia akan terus mengulang ke sana karena dianggap aman dan familiar, meskipun menyakitkan.

Tak berhenti di otak, tubuh pun ikut bereaksi. Narasi negatif yang penuh kecemasan dan ketakutan akan:

  • Mengaktifkan amygdala (pusat rasa takut di otak),
  • Meningkatkan produksi kortisol (hormon stres),
  • Membuat otot tegang, napas dangkal, dan jantung berdetak lebih cepat.

Sebaliknya, ketika narasi batin berubah menjadi syukur, harapan, dan penerimaan, maka:

  • Otak mengaktifkan prefrontal cortex (wilayah refleksi dan pengambilan keputusan),
  • Hormon seperti dopamin dan oksitosin meningkat,
  • Tubuh menjadi lebih rileks, kreatif, dan terbuka.

Inilah alasan kenapa latihan seperti affirmasi, journaling syukur, dan meditasi bekerja bukan hanya di level emosional, tapi biologis.

Saat kamu menulis, "Hari ini aku bersyukur masih diberi nafas," itu bukan kata-kata hampa. Itu pesan ke otak dan tubuh untuk menurunkan mode siaga. Untuk mengistirahatkan jiwa. Untuk mengatakan: kita aman sekarang.

Otak tidak peduli apakah cerita itu nyata atau tidak. Yang ia pedulikan adalah apakah kamu mengulangnya cukup sering. Dan tubuhmu akan ikut percaya.

Cerita Batin = Frekuensi Hidupmu

Kalau dunia adalah panggung, maka cerita batinmu adalah getaran musik latarnya. Kamu bisa duduk diam, tapi kalau narasimu penuh ketakutan, semesta terasa seperti film horor. Tapi ketika narasimu damai, bahkan situasi sulit terasa seperti drama penyembuhan.

Kita bukan hanya makhluk berpikir---kita adalah makhluk bergetar.

Cerita yang kita ulang-ulang di dalam hati itu punya energi. Dalam tasawuf, ini terkait dengan maqam atau tingkat spiritual seseorang. Semakin murni hati dan narasinya, semakin halus dan tinggi frekuensinya. Dalam bahasa modern: vibrasi. Apa yang kamu pikirkan dan rasakan terus-menerus memengaruhi energi yang kamu pancarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun