Puisi: "Aku Kembali"
Di sepi yang tak bernama,
aku berjalan, tersesat di labirin rasa,
mencari jejak-Mu di antara keraguan,
padahal Kau tak pernah pergi,
aku saja yang berpaling.
Kekhawatiranku tumbuh seperti bayang-bayang,
menggenggam erat takut yang tak nyata,
lupa bahwa Engkau adalah cahaya,
yang tak pernah padam meski mata tertutup gelap.
Air mataku jatuh,
bukan karena aku lemah,
tapi karena hatiku lelah
menolak pelukan-Mu yang selalu terbuka.
Aku malu, Ya Allah,
atas lupa yang sering menyelinap,
atas hati yang sibuk dengan dunia,
dan khawatir akan rezeki,
padahal Engkaulah Sang Pemberi.
Namun kini, aku tak datang dengan kesempurnaan,
aku datang dengan hancurku,
dengan retak-retak di jiwa ini,
karena aku tahu,
Engkau tak butuh kesempurnaan,
Engkau hanya ingin aku kembali.
Maka inilah aku,
dengan air mata,
dengan dosa,
dengan hati yang rapuh,
tapi penuh rindu.
Aku kembali, Ya Allah.
Aku kembali.
Jakarta, 10 Februari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI