Saya bertanya kepada penduduk lokal apakah ada penginapan atau homestay letaknya pas di pinggir danau, jawabannya tidak ada. Penginapan mungkin ada di pemukiman penduduk tapi tidak di pinggir danau. Kita hanya bisa menikmati pemandangan danau yang indah dengan hamparan lahan pertanian warga setempat dari atas.
Danau Dibawah mempunyai luas 16,9 kilometer persegi dengan kedalaman 886 meter, lebih dalam dari Danau Diatas yang hanya berkedalaman 44 meter. Yang tak kalah mengherankan adalah Danau Dibawah tidak mempunyai aliran sungai dan tidak diketahui ke mana airnya mengalir.Â
Saya sangat menikmati pemandangan Danau Dibawah yang rancak ini, dengan ditiup angin sepoi-sepoi, sejuk dan mengamati lahan pertanian warga Nagari Bukit Sileh. Nagari ini menjadi sentra penghasil sayuran dan buah. Bawang, kentang, kol, cabe menjadi komoditas unggulan, buah markisa juga menjadi buah primadona di daerah ini.
Coba perhatikan jika kita melewati Alahan Panjang, warung di pinggir jalan banyak menjual bawang merah dan  bergantungan buah markisa yang bisa dijadikan oleh-oleh.  Kabupaten Solok terkenal sebagai penghasil buah markisa di Sumatera Barat tapi saat ini semakin sedikit yang menjual buah markisa.
Danau Dibawah mempunyai karakteristik yang unik, kedalaman cukup besar, letaknya di ketinggian 1.462 mdpl, iklim dengan suhu dingin dan curah hujan tinggi seperti daerah saya di Kerinci. Dan tentu saja dengan iklim seperti ini tanahnya menjadi subur dan cocok untuk menjadi lahan pertanian.
Selain karakteristik unik Danau Dibawah, daya tarik wisata danau karena alamnya yang rancak, dikelilingi pemandangan perbukitan dan hamparan lahan tanaman hortikultura yang dibudidayakan di daerah ini.
Menikmati keindahan alam yang tersebar di daerah-daerah nusantara, memang tidak ada puas-puasnya, menarik-narik agar kita mengunjunginya. Sebagai pecinta wisata alam, saya selalu tertarik untuk berkunjung ke danau, laut, gunung, tanah air kita yang kaya dengan wisata alam.Â