Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Investasi Hijau Menjadi Solusi Jangka Panjang Menghadapi Krisis Energi dan Pangan

21 Juli 2022   15:39 Diperbarui: 27 Juli 2022   10:44 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto https://www.bi.go.id/

Salah satu solusinya adalah investasi hijau. Apa sih investasi hijau? Investasi hijau adalah investasi yang bertanggung jawab secara sosial dan etika, investasi bukan hanya semata dari aspek keuntungan materi tetapi juga mendukung dan menyediakan produk serta praktik yang ramah lingkungan. Sudah banyak negara-negara menerapkan bisnis yang cenderung melindungi kepentingan lingkungan hidup. 

Investasi hijau secara hukum di Indonesia ada dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanaman Modal dan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal. Dalam pasal 2 disebutkan "Arah Kebijakan Penanaman Modal", diantaranya "Penanaman modal yang berwawasan lingkungan (Green Investment)".

Bagaimana cara mendukung investasi hijau?

Peran Bank Sentral sangat berperan besar karena dapat melakukan stabilisasi harga pangan dan energi dan juga melakukan pembiayaan-pembiayaan terhadap kegiatan yang mendukung terjadinya ketahanan pangan dan energi.

Bank Indonesia telah mewujudkan dengan mendukung Asian Green Bond Fund, yang digagas Bank for International Settlements (BIS) untuk mendukung investasi hijau di kawasan Asia dan Pasifik. Fokus pendanaan digunakan untuk mendukung proyek ramah lingkungan diberbagai sektor seperti energi terbarukan dan efisiensi energi di kawasan Asia dan Pasifik.

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, juga turut bersama-sama dalam G20 dalam meningkatkan Sustainable Finance Instruments (SFI) atau pembiayaan ramah lingkungan dengan 3 strategi, mengembangkan investasi hijau, membangun ekosistem instrumen keuangan berkelanjutan dan program pembangunan kapasitas dan bantuan teknis berkelanjutan.  

Bagaimana bentuk investasi hijau?

Investasi hijau dapat berbentuk investasi pada pada bisnis atau perusahaan yang tidak merugikan lingkungan dan masyarakat. Tidak berinvestasi pada perusahaan yang merugikan lingkungan dan masyarakat, seperti perusahaan rokok, alkohol, pornografi, senjata, batubara, dan lain-lain.

Berinvestasi pada perusahaan yang nilai ESG baik, Environmental (Lingkungan)-Social (Sosial)-Governance (Tata Kelola Perusahaan). Dalam artian, berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada lingkungan, seperti emisi karbon, konservasi, efisiensi energi, kepedulian pada alam dan keaneragaman hayati, penggunaan sumber daya air, pengelolaan sampah dan polusi, dan lain sebagainya.

Berinvestasi pada perusahaan yang dibidang sosial memperhatikan upah yang layak, memberdayakan masyarakat serta berinvestasi pada perusahaan yang tata kelolanya baik, jauh dari praktik koruptif dan tidak etis. Dan inilah bentuk investasi hijau, investasi berkelanjutan.

Sumber foto https://katadata.co.id/
Sumber foto https://katadata.co.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun