krisis energi global. Kondisi ini ditandai dengan kelangkaan pasokan energi fosil, seperti minyak bumi dan gas alam, yang memicu kenaikan harga secara drastis. Krisis ini tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga kehidupan sosial masyarakat secara luas.
Dunia sedang dihadapkan pada tantangandampak paling nyata yang dirasakan. Menurut Badan Energi Internasional (IEA), harga energi global telah meningkat lebih dari 50% sejak tahun 2021. Biaya produksi berbagai barang dan jasa meningkat, yang pada akhirnya berujung pada inflasi.Â
Kenaikan harga energi menjadi
Di Amerika Serikat, inflasi mencapai 7,5% pada Januari 2023, level tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Harga bahan bakar minyak yang melambung membuat ongkos transportasi darat dan laut ikut naik. Hal ini berdampak pada rantai pasokan dan menyebabkan harga barang-barang kebutuhan pokok ikut terkerek. Akibatnya, daya beli masyarakat menurun dan pertumbuhan ekonomi terhambat.
Harga bahan bakar minyak (BBM) yang melambung membuat ongkos transportasi darat dan laut ikut naik. Hal ini berdampak pada rantai pasokan dan menyebabkan harga barang-barang kebutuhan pokok ikut terkerek. Bank Dunia memprediksi krisis energi global dapat mendorong 100 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2023.
Krisis energi global juga memberikan pukulan telak bagi sektor industri. Biaya operasional yang meningkat akibat tingginya harga energi membuat banyak perusahaan kesulitan bertahan.Â
Di Eropa, beberapa perusahaan industri besar telah mengurangi produksi atau bahkan menutup pabrik mereka. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produksi, PHK massal, dan meningkatnya angka pengangguran. Stabilitas ekonomi global pun terancam terganggu akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi di berbagai negara.
Untuk meredam dampak ekonomi ini, pemerintah di berbagai negara mengambil langkah-langkah seperti pemberian subsidi energi, pengendalian harga, dan diversifikasi sumber energi. Namun, kebijakan ini seringkali bersifat jangka pendek dan tidak selalu efektif dalam mengatasi permasalahan secara menyeluruh.
Dampak Sosial yang Perlu Diwaspadai
Krisis energi global tidak hanya berdampak pada kantong masyarakat, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah sosial. Masyarakat miskin dan rentan menjadi kelompok yang paling terdampak kenaikan harga energi. Akses mereka terhadap listrik dan bahan bakar untuk memasak bisa terancam karena tingginya biaya.
Krisis energi juga memiliki hubungan erat dengan krisis pangan. Kenaikan harga energi berdampak pada biaya produksi pertanian, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kenaikan harga bahan makanan. Menurut Organisasi Pangan dan Agrikultur Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), indeks harga pangan global naik 13,3% pada tahun 2022. Selain itu, krisis energi dapat mengganggu rantai pasokan pangan akibat terbatasnya transportasi dan penyimpanan yang menggunakan energi.