Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Terakhir di Sebuah Pusara

15 Maret 2022   09:01 Diperbarui: 15 Maret 2022   09:04 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-fcslt

Aku ingin menjadi bunga terakhir
Yang dipetik menemani hari terakhir
Ditaburkan pada sebuah pusara
Kabung merupa berwarna
Raga semerbak wangi
Wangi nan menyelusup pada pori bumi
Aku ingin bersamamu
Dalam ruang gelap beku
Akulah bunga nan abadi
Ditidur panjang tak bertepi

Walau tanpa belai
Helai kelopak juga terberai
Kita adalah sejoli tak terpisahkan
Bercinta dalam kematian
Apakah engkau mendengar raung tangis?
Berbaris kata sedih mengiris
Sebentar lagi, mereka akan lupa
Meninggalkanmu, hanya aku tak menghentikan sapa

FS, 15 Maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun