Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kelemahan dan Kesalahan Argumentatif Peter Berkowitz dalam Membela Israel: Analisis Hukum, Moral, dan Politik

20 September 2025   13:18 Diperbarui: 20 September 2025   13:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bukuj (Sumber gambar: Meta AI)

*Akademik: Membuat karya Berkowitz terlihat lebih sebagai advokasi politik daripada analisis hukum objektif.

*Etis: Mengabaikan penderitaan sipil berarti gagal memenuhi prinsip humanity yang jadi dasar hukum perang.

*Politik: Pembelaan semacam ini memperkuat status quo pendudukan Israel, memperburuk konflik, dan melemahkan peluang perdamaian.

*Publik: Reaksi keras (teriakan "Zionis!" di kampus Indonesia) mencerminkan kesadaran moral kolektif bahwa argumen Berkowitz terasa timpang.

Peter Berkowitz memang ahli dalam retorika hukum, tetapi argumennya rapuh karena:

1.Bias selektif dalam fakta,

2.Mengabaikan prinsip proportionality & collective punishment,

3.Menormalisasi penderitaan sipil,

4.Menyamakan "demokrasi liberal" dengan legitimasi moral,

5.Menggunakan konsep lawfare untuk menutupi kritik sah.

Kesalahan-kesalahan ini membuat argumennya tidak memadai untuk menjawab tuduhan genosida atau kejahatan perang, dan lebih berfungsi sebagai apologia politik ketimbang kajian akademik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun