Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Yerusalem dan Persimpangan Politik: Analisis Kontroversial Kunjungan Rubio pada Situs Arkeologi di Yerusalem

17 September 2025   11:40 Diperbarui: 17 September 2025   11:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kunjungan Amerika ke Israel (Sumber gambar: Meta AI)

Pentingnya memperkuat tekanan internasional agar kebijakan luar negeri negara-negara besar seperti AS mempertimbangkan aspek hukum internasional, HAM, dan narasi yang adil terhadap semua pihak

Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio ke Yerusalem---terutama ke situs arkeologi Pilgrim's Road di kawasan City of David (Silwan, Yerusalem Timur)---telah memicu kontroversi internasional. 

Kunjungan tersebut dipandang oleh sebagian pihak sebagai dukungan eksplisit Amerika Serikat terhadap klaim Israel atas Yerusalem Timur dan sebagai tindakan politis berkedok heritage. 

Artikel ini memeriksa aspek-aspek arkeologi, hukum internasional, politik diplomasi, serta dinamika moral yang muncul dari perspektif yang meresapi keadilan dan kepedulian terhadap hak rakyat di sana.

Pendahuluan

*Latar belakang: Yerusalem Timur dan situs suci dalam konflik Israel--Palestina sudah lama menjadi titik sensitif, terkait klaim kedaulatan, sejarah, identitas, dan hak publik serta agama.

*Konteks terkini: Dalam ketegangan yang berlangsung --- perang Gaza, upaya pengakuan negara Palestina, serangan udara Israel di Doha yang mengganggu mediasi --- kunjungan Rubio muncul sebagai gesture politik yang kuat.  

Kajian Teoretik & Kerangka Analisis

1.Teori Politik Identitas & Heritage

Situs arkeologi bukan hanya artefak; mereka menjadi simbol identitas budaya/agama/politik.

Kepemilikan naratif atas sejarah (siapa yang memonopoli cerita sejarah) menjadi bagian dari konflik identitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun