Demokrasi bukanlah sistem yang mapan, melainkan proses yang harus terus diperjuangkan
Hari Internasional Demokrasi, yang diperingati setiap 15 September, merupakan momentum global untuk menegaskan kembali nilai-nilai demokrasi sebagai sistem politik yang menekankan partisipasi rakyat, kesetaraan, transparansi, dan penghormatan hak asasi manusia.Â
Tema tahun 2025, "Achieving Gender Equality, Action by Action", menekankan pentingnya kesetaraan gender sebagai indikator utama keberlanjutan demokrasi.Â
Tulisan ini membahas dinamika peringatan Hari Demokrasi, tantangan global yang dihadapi sistem demokrasi, dan urgensi memperkuat komitmen terhadap prinsip partisipatif di tengah krisis politik, sosial, dan teknologi.
Pendahuluan
Demokrasi bukan sekadar prosedur elektoral, melainkan sebuah sistem nilai yang menjamin kebebasan, kesetaraan, dan akuntabilitas.Â
Namun, realitas politik global saat ini menunjukkan bahwa demokrasi menghadapi tekanan serius: populisme, otoritarianisme digital, polarisasi sosial, dan lemahnya perlindungan HAM.Â
Momentum Hari Internasional Demokrasi 2025 memberi ruang refleksi apakah demokrasi masih menjadi fondasi bagi perdamaian dan keadilan global.
Metodologi
Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan:
1.Analisis dokumen resmi PBB dan Inter-Parliamentary Union (IPU).