Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sunyi Keadilan: Ketidaksetaraan Kritik dalam Konflik Israel-Palestina

14 September 2025   19:13 Diperbarui: 14 September 2025   19:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi serangan terhadap warga sipil (Sumber gambar: Meta AI)

Keadilan universal berarti menilai tindakan, bukan identitas, dan memberi suara bagi yang tersisih---bayi, anak-anak, dan warga sipil yang paling rentan

Konflik Israel--Palestina bukan hanya soal wilayah atau politik, tapi juga tentang siapa yang boleh bersuara dan siapa yang didiamkan. 

Kritik terhadap kebijakan Israel sering dibungkam dengan tuduhan antisemit, sementara penderitaan Palestina---termasuk tewasnya bayi, anak-anak, dan warga sipil---jarang mendapat perlindungan naratif yang setara. 

Tulisan ini menyoroti double standard global, menggarisbawahi bahwa keadilan dalam kritik harus berlaku universal: menilai tindakan, bukan identitas.

Pendahuluan

Setiap kematian warga sipil adalah tragedi yang seharusnya menggetarkan nurani dunia. 

Namun, di ranah opini publik, suara yang menyoroti kebijakan Israel sering dibungkam dengan tuduhan antisemitisme, sementara penderitaan Palestina di Gaza dan Tepi Barat hampir tak terdengar. 

Paradoks ini menciptakan dunia di mana keadilan berbicara tidak merata---di satu sisi, ketakutan membungkam kritik; di sisi lain, penderitaan nyata diabaikan.

Analisis Dramatis

1.Hak Bicara vs Tuduhan Diskriminasi

*Kritik terhadap Israel: bisa dibungkam, dianggap antisemit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun