Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pancasila: Hasil Pemikiran Kolektif Para Pendiri Bangsa, Bukan Hanya Soekarno

1 Juni 2025   11:01 Diperbarui: 1 Juni 2025   11:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lambang negara dan bendera merah putih (Sumber gambar: Meta AI)

Pengakuan atas kerja kolektif ini penting untuk menghindari kultus individu dan menjaga integritas sejarah bangsa


Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang menjadi pijakan ideologis, filosofis, dan yuridis dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Selama ini, nama Soekarno kerap diidentikkan sebagai pencetus Pancasila, khususnya sejak pidatonya pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. 

Namun, benarkah Soekarno satu-satunya pencetus Pancasila? Penelusuran sejarah menunjukkan bahwa konsep dasar negara telah lebih dahulu disampaikan oleh Mohammad Yamin dan Soepomo. 

Tulisan ini membedah secara akademik asal-usul Pancasila sebagai hasil pemikiran kolektif, bukan monopoli ide Soekarno semata.

Mohammad Yamin: Perintis Isi Substansial Pancasila

Pada 29 Mei 1945, Mohammad Yamin menyampaikan pidatonya dalam sidang BPUPKI, diikuti dengan naskah tertulis berjudul Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia. 

Dalam dokumen tersebut, ia merumuskan lima asas, yaitu:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

2.Kebangsaan

3.Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun