mengemis kasih sayangmu, tak kunjung engkau berikan.
Ini semua adalah pelajaran yang sangat penting untuk diriku.
Terkadang aku sering menangis sendiri,
setiap aku baca arsip-arsip yang kusimpan di gudang memori.
Tetapi kemudian, setelah aku merenung lama, kupikirkan dan kupertimbangkan,
apakah esok matahari tak terbit lagi. Kegelapan di hati sangat mencekam,
kegulitaan dalam pikiran mengerikan. Aku lalu memekik di tengah malam itu.
Tiba-tiba ada cahaya menyelinap, masuk dalam palung hatiku.
Lalu terdengar dengan jelas:
"Wahai pengkhianat, mengapa cintamu engkau berikan kepada orang lain".
Sejak kesadaran itu muncul dalam hatiku.