Mohon tunggu...
Fajar T
Fajar T Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Learn to Learn..........

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Temaram

18 Januari 2011   16:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:26 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12953688751968924328

Mata memandang tiada berujung...

Kakinya enggan melangkah...

Duduk termangu dalam bisu...

Ribuan cabang kian menghimpit...

Sejuta anak panah memburu kejam...

Mata terpejam menunduk pasrah dalam lelah...

Kemudian Terdampar ia di tengah samudera...

Terombang ambing omabk menderu...

Tiada guna ia berseru....

Musnah hilang ditelan nuansa biru...

Sesekali kedip letih membalut perih...

Ia terhanyut dalam hembusan angin...

Ingin hatinya membelah lautan ‘tuk temukan jalan pulang...

Angin tiada berpihak membawanya pergi...

Hanya degup jantung yang tersisa...

Dan setitik asa yang kian redup...

Relung-relung batin menembus ruang tak berujung...

Bersemayam jiwa tenteram dalam temaram malam...

sumber gambar : di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun