5 Ramadhan 1445 H | Pikiran Positif Fondasi Prilaku Positif
4 Ramadhan 1445 H | Peningkatan Kualitas Hubungan dengan Vibrasi Positif
Pada kesunyian yang lapang. Kau temukanku disudut, memeluk dinginya sepi
Merekam kejadian ini dengan sederhana. Karena setiap hari ada warna yang harus ditulis.
Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang rindu dengan sang kekasih hati.
Sedang aku masih hendak bersama dan kuingin memelukmu mesra, tapi engkau semakin jauh juga
Mendung bergelayut pada heningnya malam Rembulan bersembunyi di balik awan kelam
Malam datang nir gemintang, nabastala kelam luas terbentang
Patung Kuda dan Mentari yang mengitip di sela-selanya Perumahan Citraland
Perlahan tapi pastiMentari akan undur diriDari perhelatan hariMenuju ke haribaan malam hari*****Telah banyak energi dan inspirasiTerbagi di mayapada y
Bagaimana kisah itu bisa patah dan jadi temaram pilu. Nikmati saja kata demi kata fiksi ini
Senja mengeja dalam temaram. Sekelumit bayangan awan menutup sinar
Cinta, pasti menyembunyikan terang artinya diikuti sisi gelap
Sepi bertemu ragamu Melolongkan pedih dibawah bulan temaram Layak biru menyatu dengan belenggu
Menyeruput Kenangan. Temaram sudah kenangan itu bersamanya
Persaudaran dan seduluran haruskah tergerus oleh rupiah. Pertanyaan di adem ayemnya Jogja yang penuh kejutan diujung Malioboro ini.
Malam, temaram. Sekian bayangan terlintas, memejamkan mata. Berpikir, terpikir. Masa silam berhamburan. Mengenang, terkenang. Kelam.
Tentang hati seseorang yang tersangkut di benua berbeda.
Rindu selalu datang setiap waktu namun selalu memuncak ketika akan tiba senja, meski tak selalu mengejawantah.