Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Sejelek-jeleknya Rumah Sendiri Lebih Berarti dari Rumah Kontrakan

26 April 2024   09:29 Diperbarui: 27 April 2024   07:42 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah sederhana/kompas.com

Setiap orang menghendaki adanya rumah idaman bagi keluarganya. Pada prinsipnya memiliki rumah sendiri akan lebih baik daripada menumpang di rumah orang atau mengontrak. Sebab sejelek-jeleknya rumah sendiri lebih baik, dari pada tinggal di rumah mewah tetapi itu milik orang lain.

Pendahuluan

Sebelum menikah pada tahun 1998, saya sendiri menumpang dengan kakak. Beliau dan istri adalah guru. Sama-sama tinggal di rumah dinas.

Selama dua tahun penuh saya tinggal bersama mereka di rumah dinas tersebut. Namun ketika hendak merencanakan untuk berkeluarga, saya juga berpikir untuk mulai memiliki rumah sendiri dengan tahap-tahap sebagai berikut:

Membeli atau Memiliki Tanah

Setelah genap dua tahun saya mulai membeli sebidang tanah dengan tujuan untuk membangun rumah. Sebelum membangun rumah, tanah tersebut saya manfaatkan sebagai kebun.

Di sana saya tanami ubi kayu dan beberapa tanaman umur panjang seperti mangga, nangka, dan pisang. Tanaman-tanaman ini kelak bermanfaat ketika tanah tersebut sudah dibangun rumah tinggal. 

Membangun Rumah Tinggal Sederhana

Setelah setahun membeli tanah dan dijadikan kebun, lalu di atasnya dibangun sebuah rumah tinggal. Sebab terus terang sejak awal, istri saya tidak mau tinggal di rumah kontrakan. Karenanya kami berjuang untuk membangun sebuah rumah sederhana tetapi itu adalah milik kami sendiri.

Mula-mula kami membangun sebuah rumah regel yaitu rumah yang terbuat dari bilah-bilah kayu atau bambu yang dipasang melintang sebagai tempat penahan berdirinya dinding atau sebagai tempat menempelkan langit-langit (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Rumah regel juga adalah rumah dengan dindingnya terbuat dari pelepah gewang atau dalam bahasa lokal disebut Bebak.

Rumah Permanen-Wujud Rumah Idaman

Baca juga: Lu

Rumah regel pada umumnya tidak lama bertahan karena akibat panas dan dingin, hujan yang silih berganti menyebabkan bebak itu cepat lapuk atau hancur termakan ane-ane.

Karena itu setelah berjalan sepuluh tahun, kami mulai mengganti rumah regel tersebut dengan sebuah rumah permanen.

Menurut wikipedia.com, rumah permanen adalah rumah dengan rancangan yang memungkinkannya dapat digunakan hingga usia pemakaian di atas 20 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun