Mohon tunggu...
Fajar Budhi Wibowo
Fajar Budhi Wibowo Mohon Tunggu... SinergiNews - Pusat Studi Budaya dan Sejarah Sanghyang Hawu - LSM KOMPAS (Koordinat Masyarat Pejuang Aspirasi

Jurnalistik, Seni Budaya, Sejarah, Sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aki Balangantrang: Sunyi di Ujung Takdir - Naskah Drama Monolog - Karya: Fajar Budhi Wibowo

17 Juli 2025   20:40 Diperbarui: 31 Juli 2025   23:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aki Balangantrang: Sunyi di Ujung Takdir - (Naskah Drama Monolog) - Karya: Fajar Budhi Wibowo - Foto: AI.

Suara malam sunyi.

AKI BALANGANTRANG:

Malam terakhir. Malam terakhir aku... menjadi seorang kakek.

Anak itu berdiri di depanku... bukan lagi anak-anak. Badan tegap. Mata tajam. Aku tahu... aku harus bicara.

“Kau akan pergi, Nak. Ke kerajaan yang membuangmu. Ke tangan-tangan yang dulu menghanyutkanmu.”

Aku ingin berkata: jangan pergi. Tapi bagaimana bisa? Bukankah aku membesarkanmu jadi manusia?

Aku beri dia ayam jagonya. Kupanggil ia mendekat... kupeluk dia... untuk terakhir kali.

“Kau bawa ayam sakti itu, Nak. Bawalah seluruh doa kakekmu. Tapi jangan bawa dendam. Jadilah manusia.”

Itu... ajaran terakhirku. Yang mungkin... akan ia lupakan.

Dan malam itu... ia pergi. Tak menoleh. Tak bicara.

Dan di beranda rumahku... aku menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun