Kupeluk bayi itu. Kutimang telur itu. Kupanggil ia... Ciung Wanara.
Aku tak tahu siapa orang tuanya. Aku hanya tahu... dunia membuangnya. Dan sungai... mengembalikannya padaku.
Kadang... hidup tak memberi kita pilihan. Kadang... hanya ada satu suara yang terdengar: Rawat.
--
BAGIAN III – PENGASUHAN DI TENGAH SUNYI (±5 menit)
Suasana:
Cahaya hangat kehijauan.
Suara ayam kecil berkokok samar.
AKI BALANGANTRANG:
Hidupku berubah. Aku, si kakek tua penjaga sunyi... jadi tukang buai bayi.
Anak itu tumbuh. Matanya... seperti air sungai... tenang, tapi dalam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!