berdua kita menutup mata, mensyukuri tiap detik yang telah terjadi, menikmati setiap ruang yang telah kita jelajahi
berdua kita saling menyukupi kebutuhan tubuh satu sama lain, mengobati dan menyembuhkan perih dalam jeritan
"sayang, aku belum ingin mati sebelum bercinta denganmu sepenuh hati"
"sepanjang hidup dan sebelum mati, aku ingin mencintaimu setulus hati"Â
"jika mati adalah sebuah kepastian, mencintaimu sepanjang hidup tak butuh keraguan"
"karena cinta akan tetap hidup, setelah mati kita akan tetap bercinta di firdaus sana"
tak lama kemudian, kita akhirnya menikah
karena kau dengan sengaja mengajakku memakan buah pengetahuanmu
dan kau juga dengan sengaja menikmati buah pengetahuanku
dalam ruang dan waktu yang syahdu, kita hanya perlu menunggu
buah cinta akan tercipta
Â