itu bukan suaramu, warna suara dan frekuensi yang tak biasanya ku dengar
terkadang terdengar rintihan dengan warna suara yang magis dengan frekuensi yang tinggi
terkadang juga desah maupun resah dengan suara serak basah, begitu kelam di frekuensi bawah
ku coba menyentuh tanganmu, untuk sekedar mengukur suhu tubuhmu
nyaris aku seketika terpental dari sampingmu, seperti ledakan yang siap meluluh lantakkan, tiada terkendali
tubuhmu begitu panas, bahkan ini lebih panas dari suhu yang pernah ku rasakan di bumi ini, mungkin dari lain dimensi
energi dari tubuhmu juga terlalu besar untuk bertemu dengan tubuhku kali ini, ku rasa ini energi dari luar bumi
bersentuhan hanya akan membuat kita saling meluluh lantakkan, mempercepat ketiadaan
berdekatan saja sudah terasa ada energi yang saling menolak, satu sama lain saling menjauhkan
ku hanya bisa mengamatimu dari jarak aman, mendengarkan apa yang masih di ambang audiosonik
sesekali jangkrik mulai resah dengan ambang infrasoniknya, kelelawar juga lelah dengan ambang ultrasoniknya