Mohon tunggu...
Faisal yamin
Faisal yamin Mohon Tunggu... Nelayan - Belajar menulis

Seorang gelandangan pikir yang hobi baca tulisan orang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tetua dan Luka

1 Januari 2020   19:47 Diperbarui: 1 Januari 2020   19:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bukit dia berdiri saban waktu

Melihat senja yang pucat

Angin yang diam

Ranting yang rapuh

Ikan-ikan yang sunyi

Bukit yang lenggan

Wajahnya kusam, nafasnya sepotong-potong menghitung setiap baris uban

Di pagut gigil gunung kie Besi

Dia mengadu pada waktu

Tentang anak cucu yang dipasung gagap

Tentang kora-kora yang sunyi dari aba-aba oarcele

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun