Kau benar-benar serius kali ini.
Lebih serius dari janji pernikahanmu
yang dulu dibisikkan ke telingaku
di depan kasir toko fotokopi.
Kubayangkan kau sedang duduk
di halte akhirat makan gorengan,
ngobrol dengan para mantan,
dan menyebut namaku
dengan nada yang sudah tidak getir lagi.
Apa kau bahagia sekarang?
Punya tempat tidur abadi