Mohon tunggu...
Rininda Mahardika
Rininda Mahardika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bukanlah jalan untuk memperoleh kesenangan serta mengisi waktu luang belaka. Hobi merupakan ruang untuk menampung segala skill non akademis di setiap insan. Tidak peduli kau suka menulis ataupun menggambar. Semuanya akan menjadikan pundi-pundi uang atau bahkan media pembelajaran bagi siapa saja yang mengasahnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merayakan Kematian(ku)

27 November 2022   02:00 Diperbarui: 27 November 2022   11:08 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterest Anime picture totsukuni no shoujo shiva (totsukuni no shoujo) sensei (totsukuni no shoujo

Setelah melihat nyali Xavier menciut, kedua bahunya bergetar hebat, dan muncul keringat dingin kau tiada henti menggelakkan tawa jahat. Seakan puas dengan tindakanmu terlebih lagi membuat teman barumu ketakutan bukan kepalang. Di sisi lain Sophie telah menyelesaikan maha karyanya berupa mahkota dari bunga dandelion.

Dia melompat ke arahmu sembari menyodorkan sebuah mahkota indah buatannya. “Untuk Coraline!”

Kau menatapnya tidak suka dan enggan menerima pemberiannya. “Namaku Caroline bukan Coraline.”

Walau begitu Sophie masih menunjukkan sederet gigi ompongnya kemudian memasang mahkota itu di kepalamu. Sementara kau bergeming, matamu berkaca-kaca seperti membendung air, dan kau merasakan perasaan yang berbeda dari biasanya. Perasaan yang belum pernah kau rasakan sebelumnya.

“Apakah ini yang dinamakan kebahagiaan?” gumammu.

***

Sumber gambar: pinterest
Sumber gambar: pinterest

Keesokan harinya kondisimu kian memburuk para tenaga medis nyaris kehilangan akal sehat mereka demi membuatmu tetap bertahan hidup. Berbagai macam jenis jarum mereka tusukkan di area pergelangan tangan dan dadamu.

“Dia harus melakukan operasi!” seru salah satu pimpinan mereka.

“Tapi percuma saja anak ini tidak bisa menahannya.”

“Aku tidak akan menyerah begitu saja! Meskipun dia lemah, kita tak bisa membiarkan satu nyawa pun melayang kan?! Setidaknya kita sudah berusaha.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun