Mohon tunggu...
Eva Sariyanti
Eva Sariyanti Mohon Tunggu... Pelajar

traveling ++

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka Dari Tinta, Cahaya Dari Kata

25 September 2025   20:52 Diperbarui: 25 September 2025   20:52 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Judul baru artikelnya adalah:

“Tangan yang Memberi, Hati yang Mengabdi: Kisah Sahabat Jalanan di Hogwarts.”

Artikel itu memang tidak seviral yang pertama. Tapi dampaknya jauh lebih besar. Mahasiswa mulai menggalang donasi, dosen membuka kelas relawan, dan kampus ikut mendukung program mereka.

Untuk pertama kalinya, aku merasakan kedamaian. Pena yang dulu melukai kini bisa memberi cahaya.

Aku masih ingin menjadi jurnalis hebat. Aku masih ingin dikenal. Tapi sekarang aku tahu: dikenal bukan berarti diagungkan oleh manusia, dikenal berarti dipercaya untuk menyuarakan kebenaran.

Kadang ambisi itu muncul lagi. Tapi setiap kali datang, aku mengingat kata-kata Kak Safira:

“Pena akan menjadi saksi. Apakah ia menulis untuk cahaya atau untuk api, itu pilihanmu.”

Dan di tengah gemerlap kota Hogwarts, aku melangkah sebagai Nayara yang baru. Masih muda, masih belajar, tapi kini aku menulis bukan demi sorotan, melainkan demi keridaan-Nya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun