Mohon tunggu...
Eva Sariyanti
Eva Sariyanti Mohon Tunggu... Pelajar

traveling ++

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka Dari Tinta, Cahaya Dari Kata

25 September 2025   20:52 Diperbarui: 25 September 2025   20:52 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata-kata itu sempat menyentuh hatiku, namun kemudian hilang begitu saja. *Artikel yang terlalu tenang tidak akan viral, pikirku.

Malam itu aku menulis artikel dengan cepat. Kalimat demi kalimat kususun penuh sensasi. Judulnya:

“Di Balik Nasi Gratis: Pencitraan atau Kepedulian?”

Aku bahkan memelintir beberapa jawaban agar terlihat seperti pengakuan. Dua hari kemudian, artikel itu benar-benar meledak.

“Hebat, Nayara!” seru teman sekelasku.

“Ini tulisan paling ramai dibicarakan,” kata dosen jurnalisme.

Aku merasa sangat puas. Aku pikir langkah menuju ketenaran tinggal selangkah lagi. Tapi rasa bangga itu hilang seketika saat kenyataan mulai menampar.

Tiga hari kemudian, grup redaksi ramai. Komunitas "Sahabat Jalanan"kehilangan dua donatur besar. Banyak warga mulai meragukan niat mereka. Dan yang paling menyakitkan, anak-anak jalanan yang biasa mereka bantu tidak makan selama dua hari.

Aku membeku membaca pesan itu. Dadaku terasa sesak.

Di kantor redaksi, Kak Damar menatapku tajam.

“Artikelmu memang viral, tapi tidak benar. Kau tahu akibatnya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun