Pena yang selalu merasuki penulis. Membuat penulis gila dengannya. Hari-harinya dihiasi dengan karya bersama si pena. kenapa pena?
Menulis dengan menyusuri ruang dan waktu tanpa batas
Memotong daging-dan-tulang # Seperti pisau dapur mengiris asparagus
Dengan secarik kertasDi mana daku mencurahkan mencurahkan semua cerita
Cerita tentang seorang penulis yang kembali menggunakan penanya untuk mengkawal hak dan kebebasan setiap manusia.
Aku tak ingin lagi berandai-andai, sekalipun kau akan merayuku sudahlah cukup aku terbelenggu di buatmu
memaknai apa saja dibalik yang terlihat, membutuhkan kemesraan tersendiri antara diri kita ini dengan Sang Pencipta.
Di tanah Wakanda, di antara bayangan malam,Tersembunyi cerita yang ingin terkuak,Tentang permainan kuasa dan intrik gelap,Yang merayap
Di lorong-lorong kebenaran yang suram dan kelam, Berjalan seorang jurnalis, dengan pena sebagai senjatanya.
Dari banyaknya pilihan, aku memilih untuk tersenyum dengan sumringah pada luka yang dialiri air mata lelah
Apa ada dalam genggaman, kita pergunakan, jangan ragu, jangan sungkan.
Ketika orang tuaku datang aku pergi ke WC dan orang tuakupun melihat pintu yang aku jebol kemarin rasa heran tak percaya aku bisa melewati tempat itu.
Tapi selama 2 hari orang tuanya berada di sana barulah aku sadar bahwa teman 1 kamarku dan keluarganya memang lah tidak pernah sholat
Part sebelumnya berlanjut dalam suatu perjalanan menuju OPAK mahasiswa baru
Lanjutkan part sebelumnya ini yah cerita tentang perjalanan di SNMPTN
Cerita ini tentang kisah nyata di awal penentuan jurusan di waktu SMA, paradigma dan latar belakangnya
Karena aku ragu sekedar menggembirakan hatiku saja
Mari kita berliterasi secara bijak dengan memanfaatkan gaget yang kita pakai sehari-hari dalam menambah pengetahuan
Puisi tentang refleksi hidup manusia dan peradabannya yang penuh dengan pertimbangan dan dilema semua adalah perjalanan yang penuh misteri