Mohon tunggu...
Tiyang polos
Tiyang polos Mohon Tunggu... Jagain warung

Ingin berpetualang baru dan mencari saudara baru sekaligus merangkai kata demi kata menjadi sebaris kalimat yang tidak begitu berguna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pena yang membisu

13 Juni 2025   20:59 Diperbarui: 13 Juni 2025   20:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam penaku

Mengapa kau membisu?

Tak pernah lagi kau menari dikertasku

Sudah tumpulkah rindu dan intuisimu

Kesengejaan kah ini?

Ataukah aku yang mati?

Kau rampas harga diriku

Akalku gagal menelusuri arti

Mungkin aku yang alpa

Jarang memelukmu, membawamu bicara 

Tapi hatiku, penaku 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun