Mohon tunggu...
Ervita Widyastuti
Ervita Widyastuti Mohon Tunggu... Administrasi - Vita

Just ordinary woman but friendly and sweet :) http://ervitanw.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Panjat Tebing ala Via Feratta di Gunung Parang Purwakarta

26 September 2022   13:10 Diperbarui: 26 September 2022   16:40 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Via Ferrata berasal dari bahasa Italia yaitu via (tangga) dan ferrata (besi). Jaman dulu, via ferrata digunakan oleh biarawan Italia untuk menuju kastil atau monastery yang terletak di atas bukit (Dokpri)

20170318-151357-6331415ec835123dc42a95a2.jpg
20170318-151357-6331415ec835123dc42a95a2.jpg

Dok Pribadi

Setelah beristirahat dan foto-foto, kloter pertama mulai pindah ke sebuah gua dengan melalui tangga besi yang menyamping, dan ini bikin deg-degan gila, karena berada di ketinggian 150 meter dan kalau melihat ke bawah yang ada hanya pepohonan lebat. 

Saat itu waktu sudah menunjukkan jam 5 sore dan gerimis kecil mulai turun, udara dingin mulai terasa. Udara dingin menambah dingin tangan saya dan saya hanya bisa pasrah karena tahap selanjutnya, saya akan melakukan turun tebing dengan cara rappelling alias memakai tali. 

Jadi tidak seperti naik yang memakai tangga, untuk turun kami dihela dengan tali yang dipegang oleh kang Ajo dan saya hanya tinggal berpegangan pada tali dan kaki menjejak ke dinding tebing serta melangkah mundur. Kang Ajo sebagai pemandu mengatakan bahwa tali aman dan kami harus percaya kepada kang Ajo yang menghela tali tersebut dari atas.

Sumpah mati, ini deg-degannya luar biasa. Tapi the show must go on, dan sambil mengucapkan Bismillah ratusan kali, saya berpegangan tali dan mulai turun.

20170318-151458-633141706292e91d2b70bde3.jpg
20170318-151458-633141706292e91d2b70bde3.jpg

Dok Pribadi

Untuk turun secara rappelling ini ada 2 tahap. Karena panjang tali tidak mencukupi jadi nanti akan stop dulu di suatu perhentian, dan nanti akan sambung lagi dengan tali berikutnya yang di hela oleh mas Bondan

Turun secara rapelling berjalan lancar, saya berusaha agar badan tetap tegak dan kaki menjejak ke dinding mengikuti irama uluran tali. Sampai akhirnya uluran tali berhenti dan saya tergantung. 

Otomatis saya berteriak karena merasa akan jatuh. Ternyata shelter untuk perhentian pertama letaknya agak ke kiri sedikit yang membutuhkan bantuan dari peserta sebelumnya untuk membantu menarik badan saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun