Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sedang Ingin Mencuri

5 Oktober 2022   09:39 Diperbarui: 5 Oktober 2022   09:43 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua orang itu lurus berjalan lalu turun  tangga gedung pengadilan

Pengadilan dan seisinya yang kelak bakal diadili di masa akhir nanti

Gedung itu megah

Dinding sampai atap terukir pesan-pesan dari langit

Di sini tempat orang-orang mencari keadilan

Satu orang itu sangat ingin mengangkangi pesan-pesan dari langit itu

Ia sembunyikan kemudian sesuatu yang bukan haknya

Ah ia tenang

Prestasi itu sudah ia genggam

Kelak akan menjadi kenangan indah nantinya

Akan bercerita ke sana ke sini tentang prestasi yang prestise tersebut

 

Satu orang mengembalikan yang bukan haknya

Satu orang diam-diam berlagak pilon dan senang di hati untuk keinginannya mencuri sedikit lagi tercapai

Tapi

Hei! Mana barangnya?Kembalikan!

Satu orang itu berteriak dan serasa mencabik-cabik jantung hati orang yang satunya hingga takbisa berkilah lagi

Keinginan orang itu untuk mencuri di sini gagal total

Satu orang itu malu, marah, dan berteriak kencang bathinnya membahana di sekitar situ

Katanya,"sedangkan untuk barang yang tidak berharga saja kau Tuhan, masih tidak ingin aku mencuri."

Dari satu orang ini telah Engkau kirim utusan untuk menegurnya

Dari satu orang ini pula telah kauhadirkan dan ajarkan untuk lebih dekat kepada-Mu

Keinginan untuk mencuri tidak menjadi kenyataan

Keinginan hanyalah sebatas keinginan meski peluang itu sudah dalam genggaman

Sejatinya satu orang itu telah terhindar berkat doa-doa yang dipanjatkannya

Satu orang itu lagi bukan tidak mungkin jelmaan malaikat di saat itu yang dibungkus jasad kasar namun menyembunyikan kelembutan

Pelajaran hari ini tentang keinginan untuk mencuri ditelan senja yang tersenyum indah

Entah pelajaran dan keinginan apa lagi yang bakal datang dan menggoda dari gedung pengadilan itu

Satu orang terus bertanya-tanya

Sebab tidak ingin berselimut sutera dalam kelam diri yang dihiasi dosa

Meskipun Engkau, Tuhan Yang Maha Pengampun, dan Pemaaf

Satu orang kepada  satu orang lagi katakan dalam bathinnya, "terima kasih, hari ini tidak jadi mencuri!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun