Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Klinik Pijat Juga Tempat Penitipan Suami

20 Januari 2021   17:54 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:57 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali waktu ia dengar,"rencana kita pasti berhasil. Mbak yang sabar saja dulu."

Kemudian di kedua kali rada mesra,"tidak usah kuatir ibu, sahabatmu ini akan berjuang maksimal. Tetap saling mengingatkan ya."

Di ketiga kali lebih parah,"iya tante sayang, semua ini sudah matang disiapkan."

Sebab itu Mimin temui Zaid.

"Abang kan sering antar suami saya. Tujuannya kemana Bang?"

"Persisnya saya tidak tahu mbak. Tapi masnya itu turun di dekat pangkalan ojek, kemudian di dekat pasar. Nah yang terakhir itu turun di lapangan becek, tapi belok masuk gang, dan hilang di situ."


"Abang Zaid buntuti?"

"Yang turun di lapangan becek itu aja, mbak. Penasaran soalnya."

"Abang zaid tahu gak?Suami saya pasti main perempuan!"

"Ah mana laku, mbak. Tampangnya aja begitu, serem,"sahut Zaid apa adanya.

"Mana tahu yang serem jadi pilihan perempuan, Bang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun