Mohon tunggu...
Ersalrif Ersalrif
Ersalrif Ersalrif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang single mom, bekerja serabutan. Hobi saya membaca, menulis, melukis dan daur ulang barang bekas. Saya seorang yang introvert, tapi berusaha belajar untuk dua buah hati saya. Menulis adalah sarana healing untuk hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dan Menyesali

4 Januari 2023   09:50 Diperbarui: 4 Januari 2023   10:00 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gadis itu dengan pongah menatap Rindu. Perempuan yang beberapa kali dia teror, untuk melepaskan Dan. Bahkan dialah yang meniupkan fitnahan tentang bayi haram itu.

Ria Amelia Putri, gadis cantik itu semakin kesal dan marah, saat Dan sempat memintanya untuk meminta maaf dan meminta belas kasihan juga pada Rindu.

"Ish, apaan sih, A'?" rajuk Ria kesal, "Eneng nggak mau!" tolaknya sambil cemberut.

"Neng, ayolah! bilang aja kita khilaf, dan minta dia untuk mengijinkan Aa menikahimu!" bujuk Dan lembut.

"Nggak mau, katanya Aa mau menceraikan babi itu?" pekik Ria emosi, "Eneng nggak mau jadi yang kedua, titik!" ujarnya lagi sambil membuang muka.

"Neng, semua yang Aa pegang itu, semua hasil usahanya, bukan punyanya Aa, emang Eneng mau hidup merambat dari nol bersama Aa?" bujuk Dan sambil mengusap rambut Ria.

"Looh, itu kan hasil usaha Aa juga?" sergah Ria sembari melotot ke arah Dan, "minta bagian Aa, terus tinggalkan babi itu, kita bisa hidup dari nol, A'!" ujar Ria semangat.

Seulas senyum terukir di bibir merahnya. Dan tak berkutik, semua sudah menjadi bubur. Semua sudah terupload di sosial medianya. Kini seluruh sanak saudara, teman dan kolega istrinya sudah membaca postingannya.

Dan mengusap wajah kasar, lalu menghela napas berat. Dia sudah dibutakan oleh nafsu sesaat. Berawal ingin main-main dan bergaya pada teman-teman kumpulnya. Jika dia juga bisa seperti Ragil, Teddy dan Faiz, yang masih bisa bersenang-senang dengan wanita lain, di belakang istri mereka.

Dan tak mengerti lagi, bagaimana cara membujuk kekasihnya itu. Dia menarik napas dan pasrah pada apa yang akan terjadi nanti.

Kini dia menyesali, begitu terlena pada gadis itu, hingga membiarkannya mengambil hapenya dan mengutak-atiknya, hingga Ria memposting semua kegiatan haramnya di sosial media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun