Mohon tunggu...
Ersalrif Ersalrif
Ersalrif Ersalrif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang single mom, bekerja serabutan. Hobi saya membaca, menulis, melukis dan daur ulang barang bekas. Saya seorang yang introvert, tapi berusaha belajar untuk dua buah hati saya. Menulis adalah sarana healing untuk hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dan Menyesali

4 Januari 2023   09:50 Diperbarui: 4 Januari 2023   10:00 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tenang, Nak!" ujar Rindu sembari mencium pipi halus Ardi, "semua akan baik-baik saja, walau nantinya kamu tumbuh tanpa ayahmu!" kata Rindu sambil menimang Ardi.

Bayi mungil itupun kembali terlelap. Dia seakan mengerti, ibunya sedang resah, dan dia tak ingin menambah kekalutan hati ibunya.

Kreeek!

Pintu terbuka, Dan melangkah ke dalam sambil menggandeng mesra tangan seorang gadis, yang sudah menemaninya beberapa malam ini.
Gadis itu menatap sinis pada Rindu, memandangi dari atas dan bawah dengan sorot mata jijik.

"Berhenti mrmandangku seperti itu, Nona!" gertak Rindu keras, "bagus, kamu berani membawa perempuan ini ke rumah, jadi, kita bisa selesaikan malam ini juga!" kata Rindu tegar, "tunggu di situ saja, aku taruh Ardi ke kamar dulu!" perintah Rindu ketus.

"Bolehkah aku memeluk Ardi sebentar, Rin?" pinta Dan bergetar.

Dia melihat kaki bayinya bergerak di balik selimut, begitu lucu sekali.Tiba-tiba dia menyesali perbuatannya terakhir ini, penyesalan yang datangnya sangat terlambat sekali.

"Untuk apa? Bukannya ini anak haram, Dan?" sergah Rindu sinis.

"A-aaapa? Aku khilaf, Rin!" sahut Dan menatap Rindu dengan memelas.

"Khilaf, katamu? Makan saja alasan tak masuk akalmu itu, Dan!" bentak Rindu sambil menatap tajam Dan, "berhenti di situ, jangan masuk kamar ini!" perintah Rindu tegas.

"Apa-apaan sih, A'? Pake acara mau peluk anak haram itu segala!" tegur Ria yang sedari tadi sangat kesal melihat Rindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun