Rindu tersenyum sumir, memandang kepergian Dan, yang tampak tak ragu itu. Rindu segera mengunci pintu dan menghembuskan napas lega. Mungkin ini pilihan yang sangat menyakitkan. Namun itu keputusan terbaik untuknya. Dan, bukanlah laki-laki yang tepat untuk dipercayai untuk menemaninya hingga akhir hidup.
Dan terlalu asyik dengan dirinya dan nafsunya. Dia tak bisa diberi tanggung jawab. Rindu tak ingin hidupnya selalu dirongrong rasa curiga, cemburu dan sakit hati. Apalagi kini sudah ada Ardi, bayi tampan, yang pastinya memerlukan seratus persen perhatian Rindu.
Rindu tak ingin, Ardi melihat kelakuan buruk ayahnya. Terlebih setelah dengan teganya Dan memfitnah anak itu sebagai anak haram. Rindu masih terima jika Dan memfitnahnya, tapi Rindu tak terima jika Dan menyakiti anaknya.
Tak sampai seminggu, Rindu membaca postingan Dan, yang mengatakan "Karma ternyata tak semanis kurma. Ria mencampakkan Dan, pergi bersama pria beristri yang lebih mampu memenuhi obsesinya menjadi nyonya besar, tanpa harus bersusah payah merambat dari nol.
Dan meratapi pilihannya, sedangkan Rindu melangkah maju ke depan bersama bayinya. Menyongsong masa depan dengan hati yang terbebas dari kerangkeng cinta. Hidupnya didedikasikan hanya untuk Ardi, putra semata wayangnya.
Tamat.
Jakarta, 23 September 2022