Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nurulloh: Penulis Baru? Mulailah dengan Menuliskan Hal-Hal yang Disukai dan Dikuasai

26 April 2025   01:56 Diperbarui: 26 April 2025   02:04 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta Kelas Tanpa Dinding edisi menemukan "Rumah untuk Kata" antusias mengikuti kegiatan yang cukup interaktif. (Sumber: Erry Yulia Siahaan/dokumentasi pribadi)a

Para peserta Kelas Tanpa Dinding edisi menemukan
Para peserta Kelas Tanpa Dinding edisi menemukan "Rumah untuk Kata" antusias mengikuti kegiatan yang cukup interaktif. (Sumber: Erry Yulia Siahaan/dokumentasi pribadi)a

Menurut narasumber yang berpengalaman sebagai wartawan di media Kompas itu, para penulis baru tidak usah memikirkan yang berat-berat dulu untuk memulai menulis.

"Tidak usah mikirin dulu yang namanya medium dan audiens," tandasnya. "Mulai saja dengan menuliskan hal-hal yang disukai dan dikuasai."

Dengan membiasakan diri menulis, lanjut Nurulloh, kemampuan menulis bisa berkembang seiring berjalannya waktu.

Nurulloh menyadari, tidak banyak teori yang bisa disajikannya dalam kelas yang berdurasi hanya dua jam itu. Para peserta, terlebih yang masih baru dalam dunia tulis-menulis,  perlu mengikuti sesi-sesi lain terkait kepenulisan selain terus membiasakan diri untuk menulis.

Kelas Tanpa Dinding edisi menemukan "Rumah untuk Kata" berlangsung cukup interaktif. Sesi diawali dengan membagi peserta menjadi grup-grup kecil, kemudian masing-masing kelompok diberikan dua sampel tulisan untuk dianalisis dari segi struktur tulisan, sudut pandang, gaya penulisan, dan hal-hal terkait.

Kemudian, tiap kelompok mempresentasikan hasil analisis mereka. Berdasarkan itu, narasumber memberikan ulasan terkait tema belajar hari itu. Selanjutnya, peserta mengambil satu potongan kertas kecil dari toples berisi kata-kata, lalu peserta diberikan waktu limabelas menit untuk membuat tulisan, minimal dua paragraf terkait tulisan pada kertas kecil itu.

Dua peserta dipersilakan membacakan tulisan mereka. Narasumber memberikan masukan terkait tulisan tersebut.

Raka, Ibnu, dan Jaka merupakan sebagian dari para peserta muda yang cinta menulis dan bersemangat datang cukup awal umtuk memastikan diri mereka tidak terlambat buat mengikuti acara. (Sumber: Erry Yulia Siahaan/dokumentasi pribadi)
Raka, Ibnu, dan Jaka merupakan sebagian dari para peserta muda yang cinta menulis dan bersemangat datang cukup awal umtuk memastikan diri mereka tidak terlambat buat mengikuti acara. (Sumber: Erry Yulia Siahaan/dokumentasi pribadi)

Pada akhir acara, semua tulisan dikumpulkan dengan mengunggahnya melalui barcode yang disediakan oleh panitia.

Mengikuti acara yang berisi ilmu dan gratis tentu saja sesuatu yang mahal dan layak dimanfaatkan. Sayang, pesertanya relatif sedikit. Informasi di media Instagram muncul dua hari sebelum hari H. Mungkin ini salah satu alasannya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun