Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Layanan Kesehatan Dipimpin Seorang Ahli Kesehatan Masyarakat

16 Januari 2023   11:44 Diperbarui: 17 Januari 2023   09:57 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Layanan kesehatan merupakan tempat seseorang mendapat upaya pengobatan, upaya pencegahan penyakit agar tidak terjadi lagi penyakit yang sama dan juga upaya promosi kesehatan bagi  pasien yang pernah mendapat layanan rawat nginap atau bagi pasien yang ingin mendapat informasi tentang Kesehatan. Dengan berbagai macam aktivitas tersebut, maka pegawai yang bekerja dilayanan kesehatan memiliki latar belakang pendidikan yang beraneka ragam atau multi disiplin ilmu.

Tenaga yang bekerja dilayanan kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, ahli kesehatan masyarakat, psikolog, ahli anestesi, dan yang lainnya), tenaga keuangan, tenaga manajemen, tenaga administrasi, dan tidak kalah pentingnya adalah tenaga satpam, tukang parkir juga tenaga pembersih yang dikenal dengan istilah cleaning services.

Sesuai dengan bidang keilmuan saya, maka dalam tulisan ini saya fokus pada tenaga kesehatan masyarakat atau dikenal dengan ahli kesehatan masyarakat. Banyak masyarakat umum yang belum mengenal tentang tenaga kesehatan masyarakat. Ini terbukti saat mahasiswa saya melakukan kegiatan praktek belajar lapangan (PBL) di masyarakat. PBL merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa karena merupakan mata kuliah wajib agar bisa menjadi seorang sarjana kesehatan masyarakat.

PBL terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama mahasiswa mengumpulkan data dimasyarakat dengan melakukan wawancara di setiap rumah tempat PBL berlangsung.  Berdasarkan data yang dikumpulkan, selanjutnya para mahasiswa merumuskan masalah yang terdapat pada kelompok masyarakat tersebut. Karena masalah yang ditemukan di masyarakat itu banyak, jadi tidak mungkin semua masalah tersebut diatasi.

Mengingat terbatasnya sumber daya berupa dana, waktu PBL mahasiswa dan juga waktu luang masyarakat, maka berdasarkan hasil temuan masalah, mahasiswa melakukan prioritas masalah. Biasanya masalah yang diatasi sebanyak 2 - 3 masalah saja. 

Untuk mengatasi masalah dilakukan lokakarya mini atau pertemuan antara mahasiswa, masyarakat, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat setempat dan juga tenaga pemerintahan setempat berupa pak RT, atau pak Lurah. Hal ini dilakukan karena untuk mengatasi masalah masyarakat tidak bisa hanya mahasiswa saja. Tapi kerja sama yang baik dengan para pihak.

Dalam lokakarya mini inilah terlihat bahwa masyarakat belum mengenal peran seorang tenaga kesehatan masyarakat. Kebanyakan masyarakat meminta mengatasi masalah penyakit yang ada, padahal tenaga kesehatan masyarakat fokus sasarannya pada orang sehat. Artinya mempertahankan orang sehat tetap sehat. 

Sedangkan fokus sasaran dokter adalah orang sakit atau penyakit yang dialami masyarakat. Dengan demikian maka peran tenaga kesehatan masyarakat memberi penyuluhan pada kelompok masyarakat agar mereka tetap sehat. 

Dalam bidang kesehatan dikenal dengan istilah upaya pencegahan dan upaya promosi kesehatan. Sedangkan peran dokter untuk mengobati seseorang atau masyarakat agar bisa sembuh maksimal dari penyakit. Jadi sasaran tenaga dokter dikenal dengan istilah upaya pengobatan dan pemulihan penyakit.

Untuk lebih jelas tentang ahli kesehatan masyarakat, ada baiknya kita mengetahui juga tentang Lembaga Pendidikan yang menghasilkan sarjana kesehatan masyarakat. 

Di universitas negeri, fakultas yang menghasilkan sarjana kesehatan masyarakat adalah fakultas kesehatan masyarakat (FKM). Di FKM ada banyak peminatan atau jurusan yakni administrasi kebijakan kesehatan (AKK) atau disebut juga dengan manajemen kesehatan. 

Peminatan lain adalah manajemen rumah sakit, kesehatan lingkungan, epidemiologi, biostatistik, gizi, rekam medis, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku serta banyak lainnya. 

Tergantung kebijakan FKM masing -- masing perguruan tinggi untuk mengembangkan program studi. Contoh saat saya kuliah pasca sarjana (S2) di Universitas Indonesia Jakarta tahun 2003, FKM UI jurusan administrasi kebijakan Kesehatan (AKK) membuka Pendidikan D3 rekam medis. Saya tidak tahu sekarang tahun 2023 ini masih ada peminatan D3 rekam medis di FKM UI atau tidak.

Kembali kepada judul diatas tentang pemimpin layanan kesehatan adalah seorang ahli kesehatan masyarakat. Judul saya ini didasari dengan adanya jurusan AKK dan manajemen rumah sakit  yang ada di FKM. 

Disamping itu  dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI no 43 tahun 2019 tentang puskesmas, pada pasal 44 ayat 2 tentang persaratan kepala puskesmas, pada poin d tertulis memiliki kemampuan manajemen di bidang kesehatan masyarakat. Maka dengan demikian seorang kepala puskesmas haruslah ahli kesehatan masyarakat. 

Hal ini dikaitkan juga dengan prinsip pertama dari penyelenggaraan puskesmas adalah paradigma sehat yang mana fokus utamanya adalah masyarakat sehat. 

Coba dibayangkan kalau dalam suatu puskesmas hanya memiliki 2 orang dokter. Dan salah satu dokternya merangkap jadi kepala Puskesmas. Setiap bulannya atau kalau ada urusan tertentu seorang kepala Puskesmas harus melakukan pertemuan dengan kepala Dinas Kesehatan. 

Hal ini dilakukan karena puskesmas merupakan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Dinas Kesehatan. maka yang terjadi di Puskesmas pasti pasien tidak tertangani dengan baik. Bisa jadi terjadi penumpukan pasien karena biasanya pasien puskesmas sangat banyak. Hal ini bisa dimaklumi karena hanya ada 1 puskesmas di satu kecamatan. Dan ini yang saya lihat di Nusa Tenggara Timur.

Oleh karena itu terlihat pentingnya kepala Puskesmas atau layanan kesehatan  dipegang oleh ahli kesehatan masyarakat jurusan AKK atau jurusan manajemen rumah sakit. Dalam prinsip manajemen dikenal dengan istilah the right man on the right place (orang yang tepat di tempat yang tepat).    

Menurut saya dokter merangkap kepala puskesmas sangat tidak efisien dan efektif. Begitu juga di Rumah Sakit. Dokter merangkap kepala Rumah Sakit sangat  tidak efisien dan efektif. Mengapa demikian? Karena hasil kerja dalam suatu organisasi adalah kerja tim. Seorang dokter melaksanakan tugas fungsionalnya dengan maksimal untuk penyembuhan pasien. 

Seorang ahli manajemen kesehatan menjalankan tugas manajemen dengan baik, agar aktivitas organisasi berjalan lancar. Seorang ahli keuangan menjalankan tugasnya dengan baik agar sistem pembayaran keuangan berjalan lancar, dan juga peran -- peran para pihak lainnya. Dengan kerjasama tim yang baik akan menghasilkan keluaran organisasi yang baik pula yakni pasien puas dengan pelayanan yang diberikan dilayanan kesehatan dan dinyatakan sembuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun