Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mungkin Saja Kesenangan sebagai Motif Jabatan

31 Januari 2023   20:05 Diperbarui: 20 Februari 2024   14:41 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para kades berunjuk rasa menuntut masa jabatan sembilan tahun (Sumber gambar: detik.com)

Kita tinggalkan dulu obrolan ini. Kita melanjutkan obrolan yang lumayan serius, seperti berikut ini seputar kesenangan, masa jabatan, dan kuasa desa.

***

Kita mungkin tidak terlalu melayani kesenangan yang "meledak-ledak" saat terjadi aksi unjuk rasa kepala desa.

Mengapa? Karena kita mungkin tidak berada dalam posisi seperti mereka yang "ngidam berat" masa jabatan sembilan tahun yang menggiurkan. Meski kita tidak begitu tertarik dengan rayuan diskursus masa jabatan kepala desa sembilan tahun, tetap saja ia menjadi obrolan "panas."

Kesenangan itu sendiri tidak eksesif sejauh kesenangan terbebas dari lingkaran dan hirarki. Misalnya, video rekaman aksi tuntutan kepala desa (meski tidak semua hadir) di depan gedung DPR RI menjadi sisi lain dari alotnya kesenangan. Ia ditukar dengan kebebasan berekspresi lewat aksi kepala desa kemarin.

Sembilan tahun masa jabatan kepala desa yang dituntutnya bukanlah masa yang singkat. Yang nyata dari kesenangan terlibat melangsungkan diskursus alias wacana.

Sebagaimana kita mengetahui, kesenangan yang bersifat material dan mekanis merupakan bagian dari teks 'yang tidak tertulis' dalam kesenangan yang tidak terelakkan.

Pertautan antara auto-teks dan benda-benda 'yang tidak nyata' atau tidak tertulis memasuki diskursus lebih mengakar dibandingkan pikiran berlangsung tidak secara psikis, tetapi secara mekanis dalam dunia. Nilai universal dari kesenangan menyusut dalam nilai materialitas setelah selisih dapat ditemukan kembali di tengah ketidakterukuran kesenangan yang berbeda.

Permasalahan terletak bukan yang sama, tetapi 'yang berbeda'. Pada satu pihak, logika matematika berbeda dengan kesenangan. Tetapi, keduanya memiliki kemiripan pada perhitungan yang tidak terhingga. 

Tentulah, kesenangan pada hakikatnya adalah sesuatu 'yang tidak terukur'.

Kemiripan ini menandakan ada kemungkinan selera dan imajinasi atau hal-hal yang tidak terpikirkan diisi dan ditopang oleh kesenangan melalui angka atau alfabet masa jabatan kepala desa sembilan tahun. Diskursus masa jabatan kepala desa terjalin kelindan antara wujud alami dan wujud artifisial melalui pertukaran tanda ekspresi di warung kopi yang menyediakan wifi sebagai selingan kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun