Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Begitu Melimpahnya Ruang yang Berbeda

14 November 2022   12:55 Diperbarui: 30 Mei 2023   18:06 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melimpahnya ruang yang berbeda (Sumber gambar : wordpress.com)

Ia bukanlah ruang mikrobiologis sebagai sumber pandemi corona, tetapi ketidakhadiran ruang pembebasan dari bahaya tanda-tanda kehidupan.

Ruang pengetahuan seiring dengan ruang pandemi dan ruang pembebasan yang menghilang dalam ruang geometri. Ruang tidak lebih dari jaringan orgastik, dimana seseorang dapat menyalurkan beban imajinasi, pikiran, dan kesenangan yang memberi sekaligus membuat ruang lainnya. Ruang yang semacam ini tidak dibentuk atau dibuat oleh eksistensi atau ruang eskternal, melainkan ruang yang dibuat oleh imajinasi atau kesenangan. 

Terhadap jaringan orgastik tidak bertentangan dengan ruang geometris selama garis-garis menjadi sintesis obyektif yang menyelimuti ruang mikroorganisme patogen sebagai penanda atas perbedaan dalam ruang pandemi dan ruang non pandemi, ruang penularan kata-kata tertulis dan ruang teks tidak tertulis.  

Pada bagian dalamnya, tanda-tanda malapetaka alam sebagai keseluruhan menutupi apa-apa yang terlihat hanyalah malapetaka ruang sebagai bagian dari garis-garis yang tidak kencang atau kerutan yang ada pada kulit tubuh manusia. Setelah Cogito Cartesian, bagaimana seseorang bisa mengetahui berapa derajat garis kepala ketika sedang membaca atau menulis benda-benda atau ruang-ruang yang kosong dari warna, ukuran dan selera. Bagaimana tanda-tanda nampak dalam jaringan malapetaka ruang yang kehilangan pesonanya? 

Jaringan malapetaka ruang secara kreatif tidak memiliki keterkaitan dengan Cogito Cartesian apabila hanya terpaku pada kedalaman ruang berdasarkan sensasi luar. Dalam pemikiran modern, kedalaman ruang menurut ikatan badaniah ditinggalkan oleh jaringan kedalaman dan perluasan kesenangan, imajinasi atau selera. Jaringan kedalaman ruang menurut persepsi diubah dengan kedalaman hasrat melebihi ruang yang kosong dari tanda-tanda malapetaka alam.

Seseorang akan melihat rangkaian peristiwa kausal menurut teks Descartes dalam Discourse on Method berada di luar tanda-tanda malapetaka ruang ketika pada orang yang sama yang melihat ruang yang kosong dengan cahaya yang memancar dari mata seperti gelap gulitanya dunia.

Kekuatan jaringan tanda malapetaka ruang terlihat dari ruang yang kosong ketika seseorang berada dalam peristiwa pembunuhan.

Dalam cara yang serupa dan dari ruang yang berbeda tangan dan wajah yang terpancar cahaya dari mata seseorang setelah berbuat jahat nampak mencerminkan jiwa yang ada didalamnya sebagai ruang internal (batin, nurani) yang rasional telah redup.

Di situlah pengenalan jejak, tanda, huruf atau kata-kata tertulis mengakhiri penularannya sesuai dengan penularan wabah dalam peristiwa yang berbeda lapisan bahasa yang digunakan. Jaringan tanda apapun yang ada pada malapetaka ruang meninggalkan ruang yang kosong seiring dengan pemikiran Descartes (1960 : 201). Akhirnya, kita tidak mengetahui kembali tanda-tanda bahwa telah terjadi kehancuran berbicara atau mengungkapkan kebenaran dalam ruang publik.

Dari sini, tanda-tanda malapetaka ruang diiringi dengan ketidakhadiran ruang kebenaran. Karena hal lain, seseorang masih mengetahui jika berbicara atau menuliskan kebenaran berarti menuliskan ruang yang kosong, yang berlipat ganda ruang dusta dalam jaringan ruang yang berbeda.

Ketidakhadiran ruang kebenaran dari subyek sebagai ‘ruang dusta’ atau ‘ruang yang kosong’ berbeda dengan ‘proses menjadi’ tidak lagi memancarkan cahaya yang akan menerangi ruang yang lain, seperti bintang gemintang menerangi kegelapan angit di malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun