Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Begitu Melimpahnya Ruang yang Berbeda

14 November 2022   12:55 Diperbarui: 30 Mei 2023   18:06 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melimpahnya ruang yang berbeda (Sumber gambar : wordpress.com)

Ketidakhadiran atas kedangkalan dan kekosongan, berarti, peristiwa kesenangan berbeda dengan hasrat selama memanfaatkan tubuh sebagai tontonan tanpa ruang yang tunggal dan homogen. Produksi tatapan tanpa perbedaan ruang  tidak memiliki keadaan yang jelas, dari keadaan ruang diterima di luar peristiwa. 

Tetapi, ruang penyingkapan sekaligus penggiringan dan penghasutan, karena kualitas yang melekat pada dirinya dapat dikuantitaskan di dalam jumlah orang gelisah berpikir setengah pening menuju lompatan-lompatan baru.

Arus khayalan menyatu dalam arus kalimat dan proposisi yang berbeda-beda. Kini, kita berharap seluruh puisi, lukisan, nyanyian, teka-teki, gagasan, dan kartu ingatan yang beredar menimbulkan malapetaka ruang datang dari penjuru alam. Anda menyenangi segala sesuatu yang bernuansa alami dari benda-benda yang terlihat. 

Jenis, nama, dan spesies makhluk hidup cukup menantang untuk dibaca atau ditulis sebelum kehendak muncul di tengah-tengah hingar bingar penampakan melalui medsos, ruang dimana rentetan peristiwa tersaji.

Sementara, tanda-tanda malapetaka ruang bukanlah teks tertulis atau menonton sesuatu dalam layar medsos, yang terkait dengan relasi-relasi pengetahuan dan perbedaan ruang yang bisa diterima menurut aksioma kuantitas. Misalnya, seorang anak kecanduan medsos secara berlebihan, katakanlah rerata 1 × 8 = 8 jam per hari di masa liburan panjang akan berdampak pada gangguan perkembangan otak, bahaya radiasi hingga bisa memantik watak tempramental pada anak. Ruang interaksi di era medsos berbeda saat seseorang menikmati musik rock and rol di layar tv atau selera pada musik religi. Setiap wilayah perbedaan yang muncul ditengah-tengah pembacaan atau tulisan tentang benda-benda dan tentang berapa panjang, lebar atau diameternya di luar organisme tumbuh-tumbuhan dan binatang merupakan ciri-ciri umum dari benda-benda yang mereka tandai atau catat.

Tetapi, benda-benda yang berada dalam jaringan malapetaka ruang cepat terlupakan dalam rangkaian kalimat dan proposisi baru. Oleh karena perubahan berlangsung dari kata-kata tertulis ke arus aksioma hingga teknologi terbaru ditantang oleh kesenangan yang tidak terpikirkan.

Sesuatu yang berlawanan di dalam rangkaian peristiwa yang ada keterkaitannya dengan arus modal akan selalu didampingi atau bahkan melekat di dalam arus hasrat, jika adegan tidak diartikan sebagai suatu hal yang merangsang malapetaka ruang atau ketidakseimbangan alam, sebagaimana petualangan tanda-tanda dan kata-kata menelan paragraf melebihi lapisan cogito. “Saya berpikir, maka saya menantang arus”. "Anda berTikTok, maka Anda ada." Karena itu, aliran uang untuk membeli produk hanyalah efek atau implikasi dari pernyataan atau aksioma mengenai relasi-relasi material yang diukur menurut kuantitas yang dibentuknya. 

Ruang bukan lagi seperti aksioma kuantitas, tetapi, serangan balik dari logika perjuangan untuk membebaskan relasi-relasi yang telah dibentuk oleh cara atau arus produksi nyata akibat muncul di balik kekosongan atau ketidakhadiran nalar kritis yang tidak mampu memancarkan kalimat dan proposisi mengenai titik kesenangan sebagai ruang kekerasan, justeru ditantang oleh kebenaran lain, seperti, logika kebutuhan diri seakan-akan tidak ada ujung pangkalnya.

Menyangkut logika kebutuhan selalu dikaitkan dengan arus modal dan aliran hasrat, tidak terlepas dari pembentukan kuantitas.

Dalam rangkaian peristiwa benda-benda yang ditandai setelah ketidakhadiran kembali suatu perkabungan, imajinasi tanpa batas dan kesenangan yang meluap-luap atas sesuatu, yang direproduksi lewat permukaan merupakan ambang batas antara kesenangan atas ruang pustaka dan kematian persepsi atas ruang. Mereka mungkin dematerialisasi dengan ruang, berarti arus kata-kata tertulis tidak keluar dari ruang kesenangan sebagai tempat dimana konsep yang beragam datang padanya, seperti tubuh untuk menegaskan fungsi dan tema kesenangan. Kehadiran aktor, ‘sang Lain’, penonton di pinggiran, dan pembacaan pada benda-benda dalam ruang yang berbeda.

Pada satu hal, pertukaran atas ‘permukaan benda-benda’ dan ‘obyek merujuk pada tubuh’. Hal lainnya, titik permukaan tersebut dari asal-usulnya tidak berkedok melaui penampilan luar, melainkan permukaan dirinya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun