Atas nama logika dan otak
Â
Keluarga lain ikut prihatin
Membuka tirai kelambu pintu
Menengok fasien dengan mata tertutup paten
Diraba nadi takutnya pergi
Padahal,
Mereka bentengi nyeri di bawah mimpi
Napas keluarga terhembus lega
Â
Bulan tak lagi berbisik,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!