Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Ingin

16 Mei 2021   04:46 Diperbarui: 16 Mei 2021   05:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: walpaperlist.com

Aku ingin seperti matahari, tak pernah marah menerima hujah dari para resah.

Aku juga ingin seperti rembulan, tak pernah lelah menerima selaksa gundah.

Ingin sekali aku seperti angin, selalu menyapa lembut, berkabar rindu, meski deru sedan pilu merasuk hingga sumsum tulang rusuk.

Ingin seperti hujan, setia menumbuhkan bunga-bunga cinta pada setiap percakapan musim tanpa rasa cemburu

Ingin tetap tersenyum, meski berkali-kali kau rampas seluruh paragraf yang telah aku susun dengan segala rangkaian imajinasi.

Ingin selalu menatap dengan ihlas, walau telah kau hentikan paksa langkah-langkah purnama yang nyaris sempurna.

Ingin selalu menegur sapa penuh hangat, disaat kau senantiasa melempar muslihat.

Karena aku yakin memaafkanmu akan menghapus muram durja.
Karena memaafkanmu adalah cara mengobati hati yang dirundung kelelahan
Karena memaafkanmu akan menghabisi sepi dan menghentkkan air mata
Karena membuka pintu maaf untukmu adalah cara memadamkan tungku api dendam di serambi hati

Terimakasih atas rasa sakit ini,  karena aku bisa belajar merangkai sebuah drama epik kehidupan.

Blitar 14 Mei 2021
Enik Rusmiati
Curahan hati ketika beberapa akun media sosial diretas orang cerdas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun