Pandemi Covid-19
Menyadari apa yang sedang terjadi di Kota Wuhan Provinsi Hubei (China), dunia pun merespon dengan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah penyakit ini bertambah meluas. Berbagai negara di dunia mengambil sikap untuk melarang warganya maupun warga asing ke luar masuk ke negara mereka, terutama dari China.
Virus Wuhan ini kemudian oleh para ahli diidentifikasi sebagai jenis corona virus, sehingga oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) diberi nama dengan sebutan corona virus desease 2019 (Covid-19). Angka 2019 merujuk pada tahun untuk pertama kalinya virus itu teridentifikasi dan menyebar serta menjangkiti manusia.Â
Karena persebarannya sangat cepat dan massif, dan nyaris semua negara di dunia telah terjangkit (tak terkecuali juga Indonesia), sehingga penyebaran virus ini oleh WHO dikategorikan sebagai pandemi. Pandemi adalah penyakit yang menyebar secara global meliputi area geografis yang luas.
Kasus Covid-19 di Indonesia
Di Indonesia, pasien pertama terkonfirmasi terpapar Covid-19 pada awal Maret 2020. Maka mulai saat itu, dengan membaca dan melihat apa yang telah terjadi di Kota Wuhan Provinsi Hubei China, sudah dapat diprediksi bahwa penanganan kasus Covid-19 di Indonesia tidak akan mudah.Â
Mengingat negara kita merupakan negara kepulauan dengan geografis yang terpisah antarpulau, namun antara yang satu dengan lainnya saling interkoneksi. Sehingga kesalahan dalam pengambilan kebijakan dalam melakukan karantina akan menimbulkan dampak sosial politik yang tidak mudah ditebak.
Apalagi ada anasir-anasir yang ingin memanfaat situasi ini dengan melakukan politik "belah bambu". Ada kelompok-kelompok politik partisan yang mencoba mengail di air keruh, memancing situasi chaos untuk menangguk keuntungan politik jangka pendek demi syahwat politik yang tak pernah tercapai melalui saluran politik resmi dan konstitusional.
Terhitung sampai tanggal 22 Agustus 2020, pasien terkonfirmasi secara nasional telah mencapai angka akumulatif sebanyak 151.498 kasus positif, dan tersebar pada 485 kabupaten/kota di 34 propinsi di Indonesia.Â
Dari jumlah tersebut, terdapat 105.198 orang pasien telah dinyatakan sembuh, sedang yang meninggal dunia sebanyak 6.594 orang (Kompas.com, 22/8/2019). Angka akumulatif positif tersebut boleh jadi termasuk pula beberapa teman kita di LPMP Sulawesi Selatan yang beberapa minggu lalu terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
Trend tersebut seakan mengindikasikan bahwa pertambahan jumlah yang terpapar Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda menuju grafik yang melandai, bahkan menurun. Sehingga perlu kerja keras dan sikap kebersamaan dari semua elemen bangsa untuk secara bergotong royong menyatukan hati dan pikiran bersama-sama membangun komitmen untuk mengakhiri situasi pandemi ini.Â