Mohon tunggu...
Elia Sunarto
Elia Sunarto Mohon Tunggu... Partikelir

Penyuka fiksi dalam cerpen, puisi dan novel. Banyak belajar dari buku, kisah-kisah orang, dan dari alam. Nama lain Sunan Kasmaran. Bisa disapa di akun instagram @elia_sunarto

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pulang | Cerpen Horor Elia Sunarto

30 Maret 2025   22:01 Diperbarui: 30 Maret 2025   22:01 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga berujung tragis, ayah Ajis ditangkap polisi dan dipenjara. Empat hari sebelum penangkapan ayahnya, Ajis sempat dititipkan ke pondok pesantren Kiai Badrun di Kresikan.

***

Sore itu, Ajis sedang membersihkan pekarangan belakang yang banyak ditumbuhi rumput dan perdu liar, serta memasang lampu kamar mandi di belakang rumah. Ada gerak-gerik mencurigakan tak jauh dari rumahnya.

Seseorang terlihat mengendap-endap seperti mengintai rumahnya. Gestur orang itu mengingatkan Ajis pada sosok laki-laki yang ia lihat di mushalla, kemarin. Ajis belum sempat mendekat, ketika orang itu tiba-tiba menghilang begitu terdengar pintu samping rumah di buka orang.

Dari balik perdu melati yang sedang berbunga, Ajis menyaksikan ibu tirinya keluar bersama seseorang. Mereka berpelukan dan saling berciuman mesra cukup lama, sebelum akhirnya pria itu pergi menghilang di balik kerimbunan.

Darah Ajis mendidih, geram dan penasaran ingin tahu siapa laki-laki itu. Feeling-nya benar, selama ini ibu tirinya selingkuh, ayahnya sudah dikhianati.

***

Ajis masih khusyuk berzikir saat telinganya mendengar erangan dan desahan, rintihan aneh. Sejak pulang ke rumah, dari gerbang desa ia sudah merasakan aura kurang baik. Terlebih malam ini, hawanya ganjil, aneh terasa dingin sekali. 

Ada aroma mistis wangi kembang hingga bau busuk menusuk hidung, kemudian berubah seperti bau orang menggoreng telur. Ajis menambah rakaat qiyamul lailnya.

Merasa bahunya ada yang menarik, tangan kanan Ajis reflek menangkis sambil berguling menghindar. Ajis terperanjat hingga tubuhnya membentur dinding.

Ibu tirinya berdiri mengangkang setengah jongkok dengan tubuh bugil. Rambutnya berubah putih panjang terurai acak-acakan. Wajahnya menyerigai seram. Sosok itu terus berubah wujud menjadi monster mengerikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun