Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Gulai Kambing untuk Ayah

12 Juli 2022   17:21 Diperbarui: 13 Juli 2022   12:53 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image:/www.shutterstock.com/th/image-vector/man-silhouette-profile-picture-vector-151265393

"Soal apa?"

"Soal mengantar gulai kambing tadi."

"Oh, itu. Ning yang seharusnya minta maaf. Karena Ning tidak bisa memenuhi perintah ibu."

"Tidak apa-apa, Ning. Ibu bisa memakluminya."

Percakapan kami terhenti ketika terdengar bel rumah berdering.

"Biar Ning saja yang membukanya, Bu." Aku beranjak dari kursi lalu menyeret langkah menuju ruang depan. Dan, begitu daun pintu terkuak sontak aku berbalik badan.

Ayah.

Ia datang bersama istri mudanya.

***
Sungguh. Jika bukan karena menjaga perasaan ibu, ingin rasanya aku mengusir kedua orang yang amat kubenci itu dengan kalimat kasar. Mengusir sejauh-jauhnya agar mereka tidak mengusik kehidupan kami lagi.

"Masya Allah Mas Har, Dik Rini, apa kabar?" Ibu berjalan tergopoh dari ruang dalam menyongsong kedatangan mereka.

"Alhamdulillah, sehat-sehat Mbak Nur. Sampean gimana? Semoga sehat juga, ya. Oh, ya, terima kasih sudah mau mengundang kami untuk datang ke rumah ini." Perempuan muda di samping ayah mengulurkan tangan ke arah ibu. Dan, saat ia mengulurkan tangannya ke arahku, aku berpaling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun