Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel [2] | Goodbye Nightmare!

12 Desember 2019   11:33 Diperbarui: 12 Desember 2019   11:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bag-2

First Date, Rasa Coklat Memang Selalu Manis, Sayang

----------

Dua hari usai Masquerade Party Ball  yang mengesankan itu, Jeremy benar-benar mengontaknya.

Cafe Chocolate Clasic. Aku akan menjemputmu. Jangan lupa kenakan topeng.

Membaca pesan itu Laquita tersenyum.

"Mau ke pesta aneh itu lagi Quit?" Inta, kakaknya, sudah berdiri di belakangnya. Laquita menggeleng.

"Bukan pesta, Inta. Tapi semacam first date."

"Dan kau akan mengenakan benda aneh itu lagi?" Inta menunjuk topeng di tangan Laquita ---dengan tatap mata heran.

"Oh, ini hanya salah satu bentuk mematuhi kesepakatan, " Laquita mengecup lembut topeng di tangannya. Lalu tubuhnya beringsut mundur menjejeri Inta. 

Kini kedua kakak beradik yang usianya terpaut tidak terlalu jauh itu berdiri bersama-sama menghadap cermin.

"Kau tidak nge-date malam ini?" Laquita balik bertanya, serius. Inta menggeleng.

"Ada sedikit masalah dengan hubungan kami, Quit. Andrew sibuk. Atau mungkin sok sibuk?" Inta mengangkat bahu.

"Oh, sorry," Laquita menyentuh ujung siku kakaknya. Kemudian ia memutuskan untuk tidak bertanya apa-apa lagi.

Ponsel yang tergeletak di atas kasur kembali berkedip-kedip. Sesaat Laquita mengabaikannya. Ia berjalan menuju jendela. Membuka tirainya sedikit.

Dilihatnya mobil Jeremy sudah terparkir di ujung jalan.

***

Chocolate Clasic Cofee.

Letaknya tidak terlalu jauh, berada tepat di tengah-tengah kota. Jeremy sudah memesan tempat, memilih dua kursi di jajaran paling ujung.

Keduanya duduk berhadapan. Langit malam itu sedang cerah. Udara berpelukan dengan cahaya bulan. Menciptakan suasana romantis yang alami.

Laquita sudah memesan segelas chocolate shake. Hanya segelas. Sementara Jeremy, karena topeng yang dikenakan nyaris menutupi seluruh bagian wajahnya, ia memutuskan tidak memesan apa-apa.

"Aku rasa pengunjung yang hadir di kafe ini sedang memperhatikan kita, Je," Laquita menyeruput sedikit minumannya. Jeremy mengangguk.

"Dua orang aneh. Mungkin begitu pikir mereka. Lantas mereka lanjut bertanya-tanya dalam hati, bagaimana cara mereka, mm---kita berciuman?" Jeremy melepas tawa. Laquita tersipu. Ia juga sempat berpikir seperti itu.

Usai tawanya mereda, Jeremy beringsut. Mata elangnya tertuju pada bibir mungil Laquita.

Bibir itu terkena lelehan chocolate shake. Dan sungguh. Ups! Jeremi tidak bisa menahan diri untuk tidak menyekanya.                                  

***

Seperti kisah-kisah romantis kebanyakan, first date boleh dikata merupakan pintu pembuka bagi cerita manis selanjutnya.

"Habiskan dulu chocolate shake-mu, Quit. Setelah itu kita pulang."

"Kencan yang teramat singkat," Laquita tersenyum. "Dan kukira aku tidak perlu menghabiskan minumanku.  Aku lupa mengatakan padamu Je. Aku sebenarnya sedang menjalani diet ketat.

 ***

Hari belum terlalu malam. Laquita melihat Inta masih duduk di ruang tengah menikmati tayangan televisi favoritnya.

"Bagaimana kencanmu, Quit? Adakah segelas Chocolate Shake meleleh di ujung bibirmu disoroti oleh lampu temaram?" Inta meraih remoote control, mengecilkan suara televisi.

Laquita merasa tidak perlu menjawab pertanyaan kakaknya itu. Ia hanya melambaikan tangan.

"Tunggu Quit! First Date. Oh, rasa coklat memang selalu manis, sayang," Inta mendadak berdiri. Manatap adiknya dengan pandang yang sulit diterjemahkan.

Laquita menghentikan langkah. Urung masuk ke dalam kamar. Ia terdiam beberapa jenak. 

Mengapa Inta berkata begitu? Berkata seperti itu?

Bersambung.....

***

Malang, 12 Desember 2019

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun