"Dua orang aneh. Mungkin begitu pikir mereka. Lantas mereka lanjut bertanya-tanya dalam hati, bagaimana cara mereka, mm---kita berciuman?" Jeremy melepas tawa. Laquita tersipu. Ia juga sempat berpikir seperti itu.
Usai tawanya mereda, Jeremy beringsut. Mata elangnya tertuju pada bibir mungil Laquita.
Bibir itu terkena lelehan chocolate shake. Dan sungguh. Ups! Jeremi tidak bisa menahan diri untuk tidak menyekanya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
***
Seperti kisah-kisah romantis kebanyakan, first date boleh dikata merupakan pintu pembuka bagi cerita manis selanjutnya.
"Habiskan dulu chocolate shake-mu, Quit. Setelah itu kita pulang."
"Kencan yang teramat singkat," Laquita tersenyum. "Dan kukira aku tidak perlu menghabiskan minumanku. Â Aku lupa mengatakan padamu Je. Aku sebenarnya sedang menjalani diet ketat.
 ***
Hari belum terlalu malam. Laquita melihat Inta masih duduk di ruang tengah menikmati tayangan televisi favoritnya.
"Bagaimana kencanmu, Quit? Adakah segelas Chocolate Shake meleleh di ujung bibirmu disoroti oleh lampu temaram?" Inta meraih remoote control, mengecilkan suara televisi.
Laquita merasa tidak perlu menjawab pertanyaan kakaknya itu. Ia hanya melambaikan tangan.