Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kusampaikan pada Pekat Malam

3 Juni 2020   23:47 Diperbarui: 3 Juni 2020   23:51 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kusampaikan pada pekatnya malam
Aku baru mencumbu bayang senyummu yang terlalu kekanak-kanakan
Begitu indah pengikat cinta kita, bersama debur di samudra napasmu
Lalu, mengucap janji setia

Kusampaikan pada pekatnya malam
Jutaan kerikil tajam menghadang disertai angin yang menerjang
Hiasi perjalan langkah kita yang panjang
Terus memburu waktu itu yang selalu aku tunggu dengan segenap kalbu

Tapi...
Di ujung degup cinta ini aku yakin, Tuhan pilihkan pelangi yang lebih berwarna dan indah untuk kita nikmati
Dari apa yang aku impikan
Dari apa yang aku dambakan

Biarlah waktu bergulir bagai roda yang terus berputar
Iringi langkah kita menuju singgasana cinta
Biarlah indahnya dunia menjadi saksi
Hingga pekatnya malam ini menutup jiwa.

Sumedang, 3 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun