Tapi pendidikan bermutu tidak boleh melupakan sisi manusiawi: bahwa anak adalah individu dengan mimpi, bukan mesin nilai.
Dan ini bukan hanya tugas sekolah.
Orang tua perlu berhenti menekan anak hanya dengan angka. Lebih penting mendukung mereka dengan cinta dan telinga yang mau mendengar.
-
Guru perlu berani jadi inspirator, bukan sekadar pengajar.
Masyarakat bisa ikut serta dengan gerakan literasi, komunitas belajar, atau sekadar peduli pada anak sekitar.
Negara punya kewajiban memastikan akses pendidikan yang adil, tanpa diskriminasi kota-desa, kaya-miskin.
Merdeka Belajar, Merdeka Hidup
Saya percaya, pendidikan bermutu itu sederhana: ketika anak merasa merdeka. Merdeka untuk bertanya, merdeka untuk bermimpi, merdeka untuk gagal dan bangkit lagi.
Suatu hari nanti, kita ingin mendengar anak berkata: “Sekolah itu menyenangkan. Di sana aku belajar bukan hanya rumus, tapi juga bagaimana menjadi manusia.”
Dan pada hari itu, barulah kita bisa bilang: sekolah benar-benar menjadi ruang yang membebaskan, bukan membebani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI